SEJARAH KAPEL SANTO PAULUS
PEDAN DAN PERKEMBANGANNYA
1923 – 1925 : Baptisan Bapak Fransiskus Bordias Partosutedjo dibantis sebagai warga kudus pertama kali dari Pedan, bapak F.B Partosutedjo berdomisili di Pedan tepatnya di daerah Beji. Dan
sejak saat itu beliau mengenalkan ajaran agama Katolik di wilayah Pedan.
1928 – 1932 : Misi perkembangan di Pedan dilaksanakanoleh Pastur
Hardjosoewondo, SJ dan katekis Klaten Bapak Suroto yang juga guru SDK, kemudian
dilanjutkan Pastor Versteeg bersama katekis Klaten dan umat Pedan yang sudah
berjumlah tiga keluarga. Siapa 2 keluarga yang lain?
1934 :
2 Desember secara
resmi Jombor menjadi Stasi dari Klaten dengan
ditandai adanya baptisan sehanyak 17 orang diantaranya Bapak Wignyosudarmo
dengan ketua Stasi Bapak Iskak Nitibroto yang sekaligus sebagai katekis. Organisasi yang ada saat ini
MKI yang dibimbing Bapak Nitibroto dan Romo Harjosuwondo SJ
1950 : Pedan diasuh oleh Romo Cakrawardaya, Pr
Pastor Paroki Wedi dan kemudian muncul Organisasi WKRI dibawah bimbingan Romo
Y. Darmoyuwono, Pr.
1951 :
menjadi Stasi diketuai Bapak Yitnosudarmo
1956 : Misa pertama di
Cawas dipimpin Romo Cakrawardaya Pr yang diikuti lebih dari 15 orang bertempat
di rumah Bapak Harjowiyono
1958 : Baptisan pertama umat di Trucuk sebanyak 28
orang yang berlangsung di Paroki Wedi
1959 : 1 Januari di
Kasaran diadakan misa pertama bagi umatnya oleh Romo Leo Sukoto, SJ
dilanjutkan misa dan perayaan Natal di
stasi Jombor, pada saat ini ada baptisan 8 orang. Pada saat ini juga Mlese
mendapatkan misa pertama oleh Romo P. Poerwahoetomo SJ yang diikuti 50 orang.Dan beberapa bulan selanjutnya diadakan misa Paskah di Kasaran ber-samaan
itu terdapat baptisan sebanyak 11 orang , Toko Kondang murah, awalnya
sebagai rumah bapak Y. Suparno, dan dibeberapa kali dipakai Misa, bapak. H.
Arisman dibabtis dirumah tersebut.
1962 : Pelajaran mulai
meluas ke Topeng dan Jayan. Pada saat ini juga Pedan ada baptisan beberapa
orang, Ada
babtisan beberapa orang yang pada waktu itu Katekisnya bernama bapak Sutarno,
1965 : Pamong
wilayah waktu itu bapak Partosutejo diganti oleh bapak Y. Sahro
1966 : Gereja Klaten
dipugar dan bahan bangunan dari pemugaran diberikan Jombor untuk membangun
Gereja. Pada saat ini juga Jombor mempunyai Gereja dan selanjutnya
dilayani Pastur Paroki Delanggu Romo Soeko Soemarto, SJ namun administrasi ikut
Paroki Klaten , Poloharjo sebelumnya adalah pabrik gula manis harjo, ditertipkan dan
menjadi milik agraria.
1968 :
27 Oktober Gereja Jombor diberkati oleh Romo Vikjen A. Djajasiswaja Pr, Misa
dilaksanakan dijetis dan dan kemudian pindah ke semanu.
1971 :
Pada 1
Januari Cawas, Pedan, Trucuk, Jombor dilepas dari Paroki Klaten dan menjadi
Paroki Administratif. Saat itu yang menjadi Romo Paroki Romo Poerwahoetomo SJ namun masih berdomisili di Delanggu karena Jombor belum
mempunyai pasturan dan sebagai Dewan Paroki
Bapak Yitnosudarmo dari Kasaran dan terdiri dari 2 stasi, 5 wilayah
: Cawas, Pedan. Trucuk, Jombor, Pasungan, Ceper, Mlese.
Asal Muasal Tanah Gereja :
Tahap 1 :
Tahap 2 :
Pada tahun tersebut juga
diadakan rapat dimana Pedan diwakili oleh Bpk. Ign Sutikno dan Ign Sumarno
mengusulkan Pedan mempunyai tempat ibadat sendiri agar tidak terlalu jauh kalau
beribadat. Dan melalui rapat tersebut oleh Romo S. Binzler SJ ( Romo Paroki
saat itu ) usul Pedan disetujui asal Umat menyediakan 25% dari anggaran yang
diperlukan. Setelah usulan pendirian rumah ibadat disetujui dibentuklah Panitia
Pembangunan Gereja, dan sebagai ketua Panitia adalah Bpk. H. Arisman
Adiseputro, sedang perencananya Ir.G. Hariyanto ( Dosen UGM ). Setelah anggaran
dibuat lalu disetujui oleh pihak DPU sebesar Rp. 2.589.300,-. Dari anggaran
yang sudah tersusun, umat Pedan harus menyediakan Rp. 647.325,- ( senilai 25%
dari total anggaran yang diperlukan ). Lalu proses pengumpulan material segera
dilaksanakan dimana beberapa umat menyumbang apa yang bisa disumbangkan ( batu
bata, semen, genteng, tegel, pohon kelapa dll) yang dikenal dengan istilah
“cuwil hasil”.
Pada tanggal
.......tahun 1974, akhirnya gereja mungil berukuran 27 x 9 meter diberkati oleh
Romo S. BinzlerSJ sendiri dengan disaksikan oleh pejabat – pejabat setempat, tokoh
masyarakatn dan juga pastor, biarawan / biarawati yang berasal dari Pedan dan
dari Kabupaten Klaten beserta umat yang
melimpah ruah dengan hasil yang berbunga. Dan gereja mungil tersebut
diberi berkati dengan nama Santo Pelindung Santo Paulus.
1975 : Romo FX.
Martowiryono MSF menjadi pastur di Jombor
1978 : Pedan mulai
menggunakan pamong sabdo ( prodiakon ), dan yang pertama menjadi pamong adalah
bapak Arisman.
1979 : Babtisan 11 Orang
1981 : Romo FX. Martowiryono MSF pindah dan digantikan Romo Y. Winarto Pr. Pedan mengajukan proposal kepada u mat – umat katolik yang dijakarta. Bapak Agustinus Karno member sumbangan uang senilai sekitar Rp. 6.000.000 untuk membuat kursi gereja tengah saat ini.
1979 : Babtisan 11 Orang
1982 : SMP Theresia
membentuk Yasasan Theresia atas bantuan Suster-suster FMM untuk pengadaan tanah
dan gedungnya. Pada saat ini juga Ceper membangun Kapel diatas tanah seluas 200
m2 milik Bapak Suranto Pengadaan
tanah 680meter sebalah timur gereja saat ini atas nama PGPN. ( narasumber : bapak
Alex Sugianto )
1983 : Kapel Ceper selesai
dibangun dan pada 30 Desember pemberkatan Kapel Ceper oleh Romo Y. Winarto Pr
1985 : Romo Y. Winarto Pr
pindah dan digantikan Romo St. Gitowiratmo Pr, pada tahun ini juga diadakan
perluasan Gereja Jombor
1986 : Perluasan Gereja
Jombor selesai dan diberkati oleh Uskup Mgr. J. Darmaatmadja, SJ
![]() |
Perayaan Paskah 1986 |
1987 : Romo St.
Gitowiratmo, Pr diganti oleh Romo St. Heruyanto, Pr dan diadakan rehabilitasi
ruang tamu pasturan dan pembuatan MCK di
ha1aman gereja sebelah timur dan perbaikan Altar.
1991 : Pada bulan Juni
Romo St. Heruyanto, Pr diganti oleh Romo T. Wadji, Pr hingga 1995. Pada
masa ini karena halaman gereja sering
tergenang air maka halaman gereja ditinggikan dengan paving block serta
pembuatan Gua Maria di belakang pasturan. Pada Tahun ini juga Romo T. Wadji Pr digantikan Romo P. Susanto, Pr
1996 : Bulan Agustus, Romo
P. Susanto, Pr digantikan Romo YS. Sunu Siswaya, Pr sampai tahun
1997 : Pembangunan
Aula Gereja Santo Paulus mulai dilaksanakan dan berlangsung sampai dengan tahun
1999
![]() |
Proses Pembangunan Aula Kapel Santo Paulus Pedan |
1998 : Pedan diberi
hibah tanah oleh bapak . Siswo Sukarto seluas 260meter.
1999 : Pembangunan
Aula Gereja Santo Paulus Pedan selesai dan diberkati oleh Romo Fransiscus Asisi
Suntoro Pr. Pada 26 Juni 1999
2002 : Lingkungan
Gereja Santo Paulus Pedan dibuat pagar untuk keamanan gereja
2010 : pada Desember 2009 umat pedan
mendapat bantuann dana sebesar €2.000 ( sekitar Rp. 12.000.00 ) dan menindak
lanjuti bantuan tersebut, umat pedan sepakat untuk menggunakannya sebagai modal
dasar untuk pembangunan gereja. Pembangunan yang dipilih memundurkan Altar,
pembuatan sankristi, perbaikan kamar mandi dan pembuatan kamar dahar untuk
pastor. Proses pembangunan dimulai 23 Januari 2010 sampai 24 Agustus 2010 dan
27 Agustus pembangunan selesai selesai pada 28 Agustus 2010 dan diberkati oleh
Romo Robertus Budi Haryana Pr.
Tanah hibah dari siswo
ditarik oelh cucu nya kemudian diganti uang senilai 10juta, diserahkan kepada
Rm. Budi. 2012 : Pada 4 Maret 2012 dimulai pembangunan teras Gereja dengan
mengecor atap teras gereja dan selesai pada tanggal 5 April 2012 tepat pada
perayaan Kamis Putih
2014 :
Pembelian tanah diseberang Kapel seluas
300m2, dengan harga Rp. 1.500.000,- / m dengan sebagian dana pinjaman dari KAS
trial blog gereja
BalasHapustrial blog gereja
BalasHapusGbu
BalasHapusCASINO HOTEL CASINO HOTEL in Biloxi, MS Jobs - JTM Hub
BalasHapusCASINO HOTEL 세종특별자치 출장마사지 in 양산 출장마사지 Biloxi, MS Jobs · Casino 구미 출장샵 Dealer - 전라남도 출장마사지 $100000 CashBack Bonus · Casino Player - $50000 BONUS · Casino Dealer - 충청북도 출장안마 $25000 BONUS.